Rabu, 02 Februari 2011

KAKTUS DENGAN DURI YANG TAJAM

Oleh : Novia Amalia K
Kaktus merupakan tanaman favorit bagi orang-orang yang sibuk. Bagaimana tidak? Kaktus tidak perlu sering-sering disiram, menanamnya tidak repot, dan sangat mudah tumbuh bahkan saat kemarau yang sangat kering sekalipun. Kaktus dipandang sebagai tanaman hias karena ternyata variasi tanaman ini cukup banyak loh! Mulai dari variasi bentuk, warna, bunga, bahkan durinya pun punya nilai estetika tersendiri.
Jenis Kaktus
Kaktus berasal dari kata Yunani kaktos. Artinya, tanaman berduri. Adalah Carolus Linneaus, ahli botani yang membuat klasifikasi tanaman, yang memasukkan kaktus ke dalam kelompok tumbuhan berduri atau Cactaceae, salah satu jenisnya adalah Cereus peruvianus.
Kaktus termasuk kelompok tanaman succulent yaitu tanaman yang banyak mengandung air di tubuhnya, sama seperti lidah buaya dan cocor bebek. Selama musim penghujan, batang kaktus akan membengkak karena terisi air, sementara saat kemarau
batangnya perlahan-lahan menyusut. Bunga kaktus sangat menyolok dan cukup berbeda daripada bunga tanaman lain.
Saat berada di daerah yang bersuhu panas dan tanah gersang, kaktus beradaptasi dengan cara membentuk kulit tubuh yang tebal dan berlapis lilin. Tak ketinggalan, tumbuh bulu-bulu halus atau duri-duri yang tajam. Fungsinya jelas, mengurangi pengeluaran air dari tubuh dan perakarannya menyempit dan batang dijadikan tempat penyimpanan air.
                                                             Cereus peruvianus
Si Penjernih Air
Norma Alcantar seorang ahli teknik biokimia dari University of South Florida menemukan air murni terbaik ada di pir kaktus berduri. Penghuni gurun ini sangat efektif dalam memindahkan sedimen dan bakteri dari air kotor dan berita baiknya tumbuhan ini bisa hidup di seluruh dunia. Lapisan getah yang tebal pada kaktus yang menyimpan air, adalah bagian yang bertanggung jawab untuk memurnikan air tersebut.
"Ketika kaktus direbus, yang keluar adalah mucilago yaitu getah kental dan lengket seperti lem," ungkap Norma, dikutip dari Discovery, Rabu (18/8/2010).
Ketika bercampur dengan air kotor, mucilago yang tersusun dari gula dan karbohidrat itu mengikat partikel-partikel halus yang mengotori air. Ikatan itu lalu menggumpal, sehingga mudah dipisahkan dari bagian air yang bersih.
Norma juga meneliti bagaimana mucilago itu membersihkan air dari arsenik, polutan berbahaya dari limbah industri dan agrikultur. Arsenik yang bisa menyebabkan kanker itu bisa juga diikat oleh mucilago, menjadi molekul yang cukup besar sehingga bisa disaring dengan pasir.
Getah mengakibatkan sedimen dan bakteri bergabung, kemudian mengendap di bagian bawah dan memisahkan 98 % bakteri di dalam air.
Komunitas di negara berkembang menggunakan kaktus di kehidupan sehari-hari mereka. Mereka biasa merebus sepotong kaktus untuk mendapatkan getah kemudian menambahkan getah tersebut ke dalam air.
Rintangan yang harus diatasi adalah sumber daya yang perlu dipersiapkan untuk mengembangkan penyebaran kaktus dan bagaimana meyakinkan masyarakat bahwa air yang telah disaring ini benar-benar bebas bakteri.
Jika beberapa masalah ini dapat dipecahkan, maka air yang murah dan bersih dapat dijangkau jutaan orang yang kekurangan sumber daya alam ini.


 Musuh Kaktus
Penyakit yang umumnya menyerang kaktus disebabkan oleh bakteri dan cendawan. Infeksi akibat bakteri dan cendawan dapat menyebar dengan cepat sehingga perlu dilakukan pembuangan bagian yang terinfeksi kemudian dilakukan pencangkokan. Hama yang sering menyerang kaktus adalah tungau (Tetranychus urticae) dan kutu yang menghisap cairan kaktus. 
Kerusakan bagian tertentu dari kaktus juga dapat disebabkan terbakarnya jaringan akibat sinar matahari. Apabila kaktus yang biasa diletakkan di tempat teduh secara tiba-tiba dipindahkan ke lokasi yang terkena sinar matahari secara langsung maka akan timbul perubahan warna menjadi putih atau coklat pada bagian yang terekspos oleh sinar matahari.
Berdasarkan penelitiannya tersebut, Norma mengembangkan sistem pemurnian air yang menggunakan filter berisi mucilago. Sangat ekonomis karena mucilago segar dari selembar daun kaktus jenis pir berduri (prickly pear cactus) yang cukup lebar dapat memurnikan air bersih untuk memenuhi kebutuhan minum satu keluarga selama 5 pekan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar