Rabu, 02 Februari 2011

BELALANG SEMBAH RELA MATI DEMI CINTA


Oleh : Novia Amalia K


Belalang Sembah atau Belalang Sentadu merupakan serangga dalam ordo Mantodea. Serangga yang dalam bahasa Inggris disebut Praying Mantis ini mempunyai kebiasaan mengatupkan kedua kaki depannya seperti orang yang sedang menyembah. Selain itu, serangga ini juga mempunyai kebiasaan yang menyeramkan dalam bercinta. Belalang betina segera memakan kepala belalang jantan begitu mereka selesai kawin. Jika Burung Maleo setia dan anti poligami, Sang belalang sembah jantan ini bahkan rela mati demi cinta.

Jenis Belalang Sembah
Belalang Sembah terdiri atas sekitar 2.000-an spesies yang terkelompokkan dalam 9 Famili yang tersebar di seluruh dunia. Indonesia sendiri memiliki sekitar 200 spesies salah satu yang paling dikenal di Indonesia adalah spesies Hierodula vitrea. Belalang Sembah selain disebut sebagai belalang sentadu juga disebut sebagai congcorang (Sunda dan Betawi), walang kadung atau walang kekek (Jawa) dan mentadak (Melayu). Dalam bahasa Inggris disebut sebagai praying mantis. Kata mantis berasal dari kata Mantes (bahasa Yunani) yang berarti “nabi” atau “peramal nasib”.

Ciri-ciri yang dimiliki belalang sembah adalah memiliki 3 pasang kaki. Dua pasang kali belakang digunakan untuk berjalan sedangkan sepasang kaki depan berguna untuk menangkap mangsa. Kaki depannya sangat kuat dan berukuran paling besar dengan sisi bagian dalamnya berduri tajam yang berguna untuk mencengkeram mangsanya. Belalang sentadu adalah salah satu dari segelintir serangga yang dapat memutar kepalanya hingga 180 derajat.

Sang Karnivora Sejati
Belalang sembah adalah serangka pemangsa tingkat tinggi dan merupakan serangga karnivora yang makan segala macam serangga dan terkadang bersifat kanibal. Mereka biasanya diam dan menunggu korban mereka dengan tungkai-tungkai depan dengan posisi yang diangkat ke atas. Serangga ini mempunyai cara kamuflase atau penyamaran yang baik, ada yang mirip seperti daun, ranting, bunga dan sebagainya, sehingga tidak dikenali oleh mahluk yang lainnya, termasuk mangsanya.
Belalang sembah atau belalang sentadu sangat selektif dalam memakan mangsanya. Serangka ini tidak memakan semua bagian tubuh mangsanya dan seringkali menyisakan kaki, sayap dan beberapa bagian tubuh lain yang tidak disukai.
Sebagai karnivora, tentu saja struktur tubuhnya memang didesain untuk berburu dan membunuh secara efektif . 
                                         Gambar 1 : kepala belalang sembah



Pemangsa Handal
Salah satu kelebihan dari belalang sembah adalah struktur kaki depannya yang memang didesain untuk menyergap dan mencengkram mangsa dengan kuat sementara kaki-kaki belakangnya juga tak kalah kuat untuk menopang tubuhnya saat memegang mangsa yang terkadang berpuluh kali lebih berat dari tubuh serangga menakjubkan ini.
                                      Gambar 2 : belalang sembah pada saat menangkap mangsa.
Pengorbanan Cinta Sang Belalang Sembah
Belalang sembah betina biasanya berukuran lebih besar dari yang jantan. Yang paling unik sekaligus menyeramkan bagi saya adalah kebiasaannya dalam bercinta. Sang belalang sembah betina akan segera memakan kepala sang belalang jantan begitu perkawinan usai. Jadi seekor belalang sembah jantan selama hidupnya hanya akan mengalami satu kali perkawinan dan satu kali seks untuk kemudian mati menjadi mangsa sang belalang betina. Demi cinta, walang kekek (belalang sembah) ini rela mati di tangan pasangannya.
                                                           Gambar 3 : Ritual Perkawinan

Metamorphosis Belalang Sembah

Seekor belalang sembah betina yang hamil akan menghasilkan massa busa yang besar, yang disebut ootheca. Ootheca ini dapat memuat hingga 300 butir telur, yang semuanya dilindungi dalam kantung busa sampai akhirnya menetas.
                                                   Gambar 4 : belalang betina sedang bertelur
                                                 Gambar 5 : telur belalang sembah mulai menetas

Setelah menetas, hewan ini akan mengalami proses ganti kulit (Molting) sebanyak tujuh atau delapan kali sampai akhirnya ia dewasa.

                                           Gambar 6 : belalang sembah pada saat ganti kulit.
Dengan demikian hewan yang cara perkawinannya ini sangat mengerikan dan menyakitkan sekalipun ini memiliki suatu keunikan. Hewan unik ini harus kita lestarikan karena yang sangat bermacam-macam jenisnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar