Jumat, 04 Februari 2011

.

Nur'aeni

Kait  Cinta Helikopter Tuhan
Desain mesin terbang  super canggih dan tiada tandingannya ternyata begitu sering kita lihat bermain di hamparan hijaunya sawah, dan mereka  senantiasa bergosip ria kala petang menjelang.  Sang predator yang baik bagi manusia yang memiliki semangat juang yang tak kenal lelah dalam menempuh proses kehidupan (metamorfosis). Siapa dan bagaimanakah mereka?

Bangsa Serangga
Helikopter ini ternyata termasuk kedalam kelas serangga, ordo Odonata. Jenis ku banyak terdiri dari 5.000 spesies di dunia. Mereka memiliki kepala dengan mata faset (mata majemuk), dada atau thorax dengan empat sayap panjang yang tidak bisa dilipat dan dilengkapi tiga pasang kaki, dan abdomen atau tubuh dengan sepuluh segmen. Mereka bisa hidup mulai dari ketinggian lebih dari 3.000 meter diatas permukaan laut di hutan, sawah, kebun, sungai, dan danau.  Mereka tak sanggup bila hidup jauh dari air. Mereka   mengalami metamorfosis yang tidak sempurna, yaitu telur, nimfa, dan dewasa. Merekalah capung!
Capung besar (subordo Anisoptera) berbeda dengan capung jarum (subordo  Zygoptera). Capung umumnya bertubuh relatif besar dan hinggap dengan sayap terbuka atau terbentang ke samping. Sedangkan capung jarum umumnya bertubuh kecil (meskipun ada beberapa jenis yang agak besar), memiliki abdomen yang kurus ramping mirip jarum, dan hinggap dengan sayap-sayap tertutup, tegak menyatu di atas punggungnya.
4


Morfologi capung
 
 


Ritual Perkawinan
Kait ekor jantan mengait leher betina

 
OTestaceumMating2Capung betina tidak akan kawin lagi setelah pembuahan. Namun, hal ini bukanlah masalah bagi jenis jantan Calopteryx virgo. Dengan menggunakan kait pada ekornya yang menyerupai garpu kecil, capung jantan menangkap betina di lehernya. Selanjutnya kait dikancingkan di atas kepala capung betina. Jika spesiesnya berbeda, kait ini masuknya tidak  pas,  jadi sangat spesifik.

Dan sang betina melilitkan kakinya di sekitar ekor capung jantan. Sang pejantan dengan menggunakan sambungan khusus di ekornya, membersihkan mani yang mungkin tertinggal dari pejantan lain. Kemudian, dia memasukkan maninya ke dalam rongga kelamin sang betina. Karena peristiwa ini memakan waktu berjam-jam, mereka kadangkala terbang dalam posisi berhimpitan  dan menggambarkan keromantisannya dengan posisi badan seperti love .
Posisi love yang romantis

 
Ritual perkawinan

 
OTestaceumMating1   8
Capung jantan memproduksi sperma di segmen sembilan, dekat ujung perut (disebut first genitalia). Tetapi, sebelum acara kawinan dimulai kantong spermanya dipindah ke second genitalia yang ada di segmen kedua, yang letaknya sekitar pertengahan badan.
Setelah kawinan selesai, capung jantan bertengger di sehelai daun kecil yang ada di pucuk. mengawasi agar tak ada capung jantan lain yang memasuki teritorialnya. Sedangkan capung betina mencari tempat yang nyaman untuk bertelur.
Sang betina bertelur
 
dragonfly_7


Kisah  Dramatis Sang Pemenang
Begitu nimfa menetas dari telur, kemudian tinggal di dalam air selama tiga sampai empat tahun. Selama masa mudanya ia adalah seorang karnivor ganas yang siap mencabik-cabik lawannya yang lebih besar (ikan kecil). Untuk menjadi sang rupawan, nimfa harus meninggalkan tempat kelahirannya, menanggalkan kulitnya dan mulai mendaki tumbuhan tinggi atau batu. Ia mendaki hingga kakinya terpancang kokoh. Dengan hanya mengandalkan penjepit di ujung kaki-kakinya sebagai senjata pamungkas pada saat itu. Sekali terpeleset dan terjatuh berarti kematian pada saat itu pula.
Nimfa, karnivor ganas berumur tahunan

 
dragonfly_11
Ninfa naik keatas tanaman
 
dragonfly_17


Peristiwa dramatis pun terjadi. Punggung kepompong pertama-tama terbelah. Belahan itu melebar dan menjadi celah terbuka, tempat makhluk baru yang sangat berbeda dari bentuk sebelumnya, berjuang untuk keluar. Tubuh yang sangat rentan ini dilindungi dengan ikatan yang ditarik dari makhluk sebelumnya. Ikatan ini diciptakan mempunyai kebeningan dan kelenturan yang sempurna. Jika tidak demikian ikatan akan putus dan tidak bisa dibawa, yang bisa berarti bahwa ulat tersebut dapat terjatuh ke dalam air dan mati. Di samping itu, trik khusus yang membantu capung dapat memecahkan kulit kepompong/nimfanya yaitu dengan tubuh capung ini menyusut dan mengeriput di dalam tubuh lamanya. Untuk “membuka” kepompong tersebut, suatu sistem pompa dan cairan tubuh khusus diciptakan untuk digunakan pada proses ini. Bagian tubuh yang mengeriput menggembung dengan memompakan cairan tubuhnya setelah berhasil keluar dari celah nimfa.  
dragonfly_12
Capung dewasa keluar dari nimfa/kepompong

 
 

Sementara itu, senjata pamungkas larutan kimiawi mulai memutus ikatan antara kaki baru dengan kaki lama, jika kaki terjebak akan terjadi error.. Kaki-kaki tersebut dibiarkan mengering dan mengeras selama sekitar dua puluh menit sebelum digunakan. Sayap-sayapnya sudah terbentuk sempurna namun masih dalam keadaan terlipat. Cairan tubuh dipompakan dengan pengerutan tubuh yang kuat ke dalam jaringan sayap. Sayap tersebut mengering setelah meregang. Setelah capung meninggalkan tubuh lamanya dan mengering dengan sempurna, capung mencoba seluruh kaki dan sayapnya. Kaki-kaki dilipat dan diregangkan satu demi satu dan sayapnya dinaik-turunkan. Tibalah waktunya bagi sang pemenang ini untuk menjelajahi bentang samudera selama 24 jam saja dan selanjutnya tidur untuk selama-lamanya.
Capung dewasa siap menjelajah samudera

 
Capung mengeringkan sayap dan badannya
 
dragonfly_14           Capung 
Neurothemis sp.




Arsitektur Mesin Super Canggih
          Sistem penerbangan capung adalah sebuah keajaiban disain dengan teknologi terbang yang mengalahkan semua mesin buatan manusia. Dengan alasan inilah, disain model terakhir helikopter Sikorsky yang terkenal di dunia, dibuat menggunakan disain capung sebagai model.
Pesawat sikorsky meniru capung

 
sikorskyhelicopters_dragonf


Teknologi penerbangan capung dan disain sayapnya mengemukakan suatu fakta bahwa makhluk kecil ini memperlihatkan kepada kita disain menakjubkan pada ciptaan Tuhan. Capung memiliki dua pasang sayap yang ditempatkan secara diagonal pada tubuhnya, ini memungkinkannya melakukan manuver sangat cepat. Capung dapat mencapai kecepatan lima puluh kilometer per jam dalam waktu sangat singkat, hal yang sungguh luar biasa bagi seekor serangga. Seorang atlit olimpiade dalam perlombaan lari seratus meter, hanya mampu berlari tiga puluh sembilan kilometer per jam.
              Capung juga memiliki sistem visual teramat canggih: ia memiliki mata mikro berjumlah keseluruhan tiga puluh ribu buah, dan setiap mata mengarah ke titik yang berbeda. Semua informasi dari mata-mata mikro ini diteruskan ke otak capung, yang kemudian mengolahnya seperti komputer. Dengan sistem ini, capung memiliki kemampuan melihat yang luar biasa.
             Capung  juga memiliki kemampuan manuver  lebih unggul dari yang dimiliki helikopter. Misalnya, dengan satu manuver cepat di menit terakhir, capung berhasil menyelamatkan diri dari truk yang datang dari arah berlawanan. Bahkan capung mampu meloloskan diri dari dua bahaya, yakni ketika ia harus menghindar dari menabrak kaca depan mobil yang sedang melaju ke arahnya dan harus lolos dari burung yang memburunya. Ia berhasil menyelamatkan diri dengan satu manuver cerdas.
              Ketika posisi tubuh capung berubah selama penerbangan, rambut-rambut di antara badan dan kepalanya menjadi terangsang. Sel-sel saraf pada akar rambut ini mengirimkan informasi ke otot-otot terbang capung tentang posisinya di udara. Hal ini memungkinkan otot-otot tersebut secara otomatis mengatur jumlah dan kecepatan gerak sayap. Dengan demikian, dalam manuver paling sulit sekalipun, capung tidak pernah kehilangan arah atau kendali. Sistem ini sungguh merupakan suatu keajaiban teknik. Subhanallah !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar