Senin, 07 Februari 2011

Fenomena si Gelombang cinta

Oleh : sartika


            Masih ingat Gelombang Cinta? Tanaman hias jenis ini pernah ngetop dan diburu banyak penyuka tanaman hias, meski harganya bisa sampai puluhan juta rupiah. Anthurium alias gelombang cinta pernah mencapai boomingnya di pertengahan tahun 2000-an hingga kini tetap banyak peminatnya. Buktinya si pemburu gelombang cinta ini terus ada, tentunya mencari jenis-jenis baru yang unik dan langka.

Tanaman hias eksklusif

            Nama anthurium berasal dari bahasa Yunani, artinya bunga ekor. Di Indonesia, tanaman ini dikenal sebagai anthurium. Sumber genetiknya berasal dari benua Amerika yang beriklim tropis. Bicara anthurium, si raja daun asal Brazil ini sangat menyenangkan. Terlebih bagi yang menggandrunginya, rasanya tak habis membicarakan. Mulai dari keindahan daunnya, proses tumbuh, dan lainnya. Sebenarnya untuk merawat anthurium susah-susah gampang tetapi  disitulah seninya.
            Dimasa lalu, anthurium banyak menjadi hiasan taman dan istana kerajaan-kerajaan di Jawa. Konon, dipuja sebagai tanaman para raja. Di Indonesia tidak kurang terdapat 7 jenis anthurium, yaitu Anthurium cyrstalinum (kuping gajah), Anthurium pedatoradiatum (wali songo), Anthurium andreanum, Anthurium rafidooa, Anthurium hibridum (lidah gajah), Anthurium makrolobum dan Anthurium scherzerianum.
            Daya tarik utama dari anthurium adalah bentuk daunnya yang indah, unik, dan bervariasi. Daun umumnya berwarna hijau tua dengan urat dan tulang daun besar dan menonjol. Sehingga membuat sosok tanaman ini tampak kekar namun tetap memancarkan keanggunan tatkala dewasa. Tidak heran bila tanaman ini memiliki kesan mewah dan eksklusif.

       Banyak orang meletakan tanaman yang bisa dikatakan mahal ini dalam ruangan khusus untuk mengkarantina dan menjauhkan kontak dengan orang lain atau tanaman jenis lainnya, agar tanaman tak rusak.Namun, sayang, tindakan yang dilakukan secara berlebih inin justru membuat tanaman tidak sesuai harapan.

Pengkarantinaan

            Faktor lingkungan biasanya berpengaruh pada suhu, temperatur, dan kelembaban lingkungan hingga sistem pencahayaan. Sedangkan sistem sirkulasi udara, termasuk arah angin masuk dan keluar serta besaran kecepatan angin yang disarankan.
            Selain itu,sistem pencahayaan yang baik adalah sekitar 60%, dengan kelembaban cenderung tinggi dan temperatur antara 200 sampai 270 C. Untuk itulah jika ingin mengkarantina anthurium, sebaiknya perhatikan beberapa persyaratan tersebut jika tak ingin kecewa di kemudian hari.Selain itu, perawatan berlebihan juga tidak baik buat anthurium karena tindakan ini justru menyebabkan anthurium kesayangan Anda akan rusak bahkan mati. Biasanya, tanda-tanda yang sering muncul pada daun yang diakibatkan karena perawatan berlebihan seperti daun berubah jadi warna kuning yang lambat laun berubah jadi kering dan berwarna kecoklatan.
            Jika sudah terjadi tahap itu, maka dalam hitungan beberapa hari, daun pun akan berlubang dan rusak. Kalau sudah rusak, berarti kita harus menunggu tumbuhnya daun baru. Untuk itulah bagi mereka yang ingin menanam tanaman ini harus mendapat informasi selengkapnya agar tidak kecewa.


Mempercantik gelombang cinta

            Tanaman ini dipelihara dengan menyiram 1 – 2 kali sehari. Daun yang sudah tua atau rusak karena hama dan penyakit, dipotong agar tanaman tampak bersih dan menarik. Sebaiknya tanaman ini dipelihara
            Hindari sinar matahari berlebih karena sinar matahari dan suhu berlebih akan mengubah daun jadi kuning. Seperti halnya kulit yang terbakar, sinar matahari juga dapat merusak fragmentasi dan pigmentasi kesehatan daun anthurium. Jadi, waktu yang tepat untuk menjemur tanaman adalah sekitar pukul 08.00 sampai 10.00, dimana matahari belum terik. Jika hal tersebut tidak dilakukan, maka tanaman akan cepat rusak.
            Hingga saat ini belum ada lembaga penelitian yang membuktikan bahwa sang primadona punya khasiat tertentu. Sejauh ini, yang sudah jelas adalah Gelombang Cinta itu termasuk tanaman anthurium yang tampilannya memang layak diandalkan sebagai hiasan. Lalu, bak mitos, Gelombang Cinta ternyata jadi primadona yang mampu menyedot cinta para pecinta tanaman hias sehingga harganya pun membubung. Boleh jadi, daya magnet sang primadona ini sesuai namanya: Gelombang Cinta. Menghanyutkan, bisa juga membutakan. Dan, jika sudah begitu, harga tak masuk akal pun 'ditabrak' terus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar