Oleh : Puji Astuti Hanafi
Pada saat Musim hujan cahaya sangat dibutuhkan Laron di balik cahaya itu. Laron yang dikenal sebagai semut atau White Ants, keluar putih secara bergerombol tanah saat udara terasa lembab. Nah, selama musim hujan, keadaan tanah menjadi basah. Udara disekitarnya pun menjadi lembab. saat itulah, mereka akan keluar dan mencari cahaya, dari cahaya lampu-lampu yang bersinar. Selain untuk menghindari udara lembab, laron mencari cahaya terang untuk melakukan proses perkembang biakan. Pada saat itu, laron sedang gencar-gencarnya mencari pasangan dan menikah di tempat yang terang pula.
Bangsa Rayap
Gb. Rayap laron
Rayap adalah Binatang social dan termasuk binatang Arthropoda, kelas Insekta dari ordo Isoptera. Perkembangan hidup rayap adalah melalui metamorfosa hemimetabola , yaitu secara bertahap, yang secara teori melalui stadium (tahap pertumbuhan) telur, nimfa dan dewasa. Walaupun stadium dewasa pada serangga umumnya terdiri atas individu-individu bersayap (Laron), karena sifat polimorfismenya maka di samping bentuk laron yang bersayap, stadium dewasa rayap mencakup juga kasta pekerja yang bentuknya seperti nimfa yang berwarna keputih-putihan, dan kasta prajurit yang berbentuk khusus dan berwarna lebih kecoklatan.
Rayap adalah binatang yang hidup berkoloni dalam jumlah yang sangat banyak. Rayap membangun sarangnya sebagai tempat untuk hidup, mencari makanan dan berkembang biak. Seluruh kehidupan rayap dilakukan didalam sarangnya. Dalam setiap koloni terdapat milyaran individu yang terbagi ke dalam kasta-kasta dengan tugas yang berbeda-beda. Kasta Reproduksi Rayap Ratu dan Raja tugasnya hanya untuk bereproduksi. Ratu dapat bertahan hidup hingga 25 tahun dan menghasilkan jutaan telur. Telur-telur yang menetas akan menghasilkan kasta rayap lain. Ciri-ciri yang khas dari rayap ratu yaitu memiliki bentuk perut (abdomen) yang besar (hingga sebesar ibu jari) yang mengandung ribuan telur. Ratu ini tinggal di tengah-tengah sarang bersama Rayap Raja, hidup untuk makan dan bereproduksi.
Rayap Pekerja Rayap ini berjumlah ribuan dan hanya bertugas untuk mencari makan bagi koloninya. Pekerja selalu bergerak vertikal hingga menemukan makanannya di luar sarang, dengan membangun jalur-jalur yang terbuat dari tanah. Mereka mengeluarkan cairan protein dari tubuhnya sehingga semua jalur yang dilalui rayap pekerja akan ditumbuhi jamur. Jamur-jamur ini dapat mensitesa benda apapun – seperti kayu – sehingga dapat menjadi lapuk.
Laron sebelum memiliki sayap adalah hewan rayap yang bahasa inggrisnya adalah termites, hewan ini termasuk serangga yang masuk ordo Hymenoptera.
Perkawinan Kilat
Gb. Perkembangan Laron
Laron menghampiri cahaya lampu dan seperti berlomba berterbang mengitari lampu tersebut,namun tak lama kemudian satu persatu berjatuhan, kemudian meninggalkan sayapnya, konon laron itu sedang ,mencari cinta jika meninggalkan sayap serta binatang itu hanya di beri waktu hidup hanya sehari saja, dalam waktu yang singkat bagi manusia itu mereka berlomba mencari kehidupan baru, mereka berebut mencari penerangan demi mendapatkan hidup selanjutnya,kulihat beberapa yang telah menanggalkan sayapnya, dan mungkin telah menemukan impian hatinya bergandeng-gandeng, jalan sana sini seperti terburu-buru, ternyata mereka mencari celah dan lubang mereka akan melahirkan anak-anak mereka dimana mereka akan menjadi sebuah kerajaan rayap, dan akan melahirkan laron-laron (pangeran dan putri) rayap.
Laron Ini merupakan kasta reproduksi. Yaitu rayap bersayap yang terbang dan bereproduksi. Rayap ini sering muncul pada malam hari setelah turun hujan. Mereka akan membentuk pasangan-pasangan jantan dan betina, melepaskan sayapnya dan melangsungkan perkawinan untuk membentuk koloni baru. Setiap sepasang jantan dan betina akan membangun satu koloni baru. Maka dalam siklus hidup rayap akan terdapat banyak koloni yang tersebar di sekitar kita.
Fhobia Air
Ketika musim hujan ataupun ketika hari mendung menjelang malam hari, terkadang Laron (kelekatu) sering menyerbu rumah kita berterbangan di lampu-lampu rumah yang terkadang buat kita repot untuk mengusirnya karena biasanya mereka datang berkelompok dan tak mau pergi jika kita tidak mematikan lampu dirumah kita. sebenarnya laron ini bisa dengan mudah kita basmi cukup hanya dengan air yang diisi beberapa buah cabe kering tempatkan dalam baskom plastik seukuran sedang. jika baskom yang telah kita isi air dan cabe kering itu kita taruh dibawah lampu yang sedang dikerumuni laron tersebut maka akan membuat mereka jatuh berguguran didalam air tersebut tanpa kita bersusah payah mengusir mereka dengan tenaga.
Belajar dari Laron
Gb. Sekumpulan Laron
Mungkin kita pernah kesal dengan kedatangan laron dirumah kita, khususnya pada malam hari setelah hujan. Selain sayap-sayapnya mudah terlepas sehingga kita jadi sering menyapu ruangan, semutpun sering datang untuk membawa laron yang sudah mati ke dalam sarang. Selain itu, cicak-cicak pun berdatangan untuk mengenyangkan perutnya dan tak jarang ada orang-orang yang menangkap laron untuk digoreng atau dibuat pakan ikan.
Karenanya, janganlah mengeluh dengan adanya laron. Kedatangan mereka juga bisa menjadi perantara untuk menguji kesabaran kita, untuk menambah amal ibadah kita (lantaran menyapu ruangan) dan mengajari kita untuk hemat menggunakan listrik. Bila dalam satu malam setiap rumah mematikan lampu dengan total waktu 1 jam, dan bila ada 1000 rumah maka akan berpengaruh terhadap jumlah cadangan listrik negara. Karenanya, jangan hanya berpikir sisi negatif saja. Kadang, sisi negatif itu justru memicu adanya sisi positif. Sebenarnya laron tidak berniat menganggu kita. Mereka ingin mendekati sinar karena mereka memiliki kepekaan terhadapnya. Alhamdulilah kalau yang peka terhadap sinar merupakan hewan tak berbisa dan kecil ukurannya. Coba kalau laron memiliki bisa seperti kalajengking atau laron berukuran sebesar kucing.
Dalam sebuah majelis ilmu, ada anak kecil yang memegang laron pada sayapnya hanya untuk main-main. Mungkin seperti itulah bila kita melakukan hal yang tak jelas tujuannya dan malah membuat rugi pihak lain. Misalnya, ketika kita sengaja mempermainkan hati orang lain dengan mengatakan apa yang tak pernah ada. Begitupula bila kita berusaha mencari kesalahan dan aib orang lain hanya untuk menjatuhkan mereka.
Pemburu Cahaya
Saat malam menjelang ada mahkluk yang selalu berkumpul ria di sekitaran sumber cahaya. Entah cahaya itu berasal dari lampu listrik, lampu kendaraan, petromaks dan lain sebagainya yang mengeluarkan cahaya. dengan memadamkan lampu di teras rumah dan menghidupkan lampu di tiang listrik jalan depan rumah, berbondong-bondong pindah ke sumber cahaya baru sambil meninggalkan beberapa kawanannya yang terkapar di lantai. Demikian sebaliknya, saat cahaya di tiang listrik di padamkan dan menghidupkan lampu motor, lagi-lagi dengan ajaib mereka berpindah ke sumber cahaya yang baru. maka kesimpulannya Laron sangat menyukai cahaya
Uniknya lagi, kawanan yang tadinya terkapar dilantai akan melepaskan sayap-sayapnya dan dengan ajaib berkumpul membentuk rangkaian memanjang
Saat berada di ketinggian pesawat terbang atau di pegunungan, aku senang sekali memperhatikan gemerlap cahaya yg berasal dari tempat tinggal para manusia. Semakin terang cahaya di suatu tempat, maka semakin banyak manusia yg akan menghampirinya - fenomena kota besar. Laksana Laron manusia berlarian memburu cahaya walau di sumber-sumber cahaya tersebut sudah menunggu para pemangsa yg memakan sesuatu karena merasa itu adalah pemenuhan kebutuhan semata.
Dengan demikian Tidak semua Laron bisa mengikuti rombongannya melanjutkan memburu cahaya, ada juga yg tertinggal terseok-seok bergandengan menyusuri tanah menunggu dimangsa atau disapu oleh sang pemilik rumah - masih mirip dengan nasib manusia yg memburu cahaya di kota.
hai... namaku hutdopi08.blogspot.com
BalasHapussama blog kita lho ..
Blog yg bagus mas ... mendidik sekali...
BalasHapusBerhubung ini hujan reda laron berdatangan jd ingin banyak tau ttg laron, eh nemu Blog ini bagus sekali tulisan nya begitu tertata dengan rapih dan ternyata ilmu yg tertuang juga banyak juga lengkap, terimakasih
BalasHapus