Karya : ANNISA RAHMAWATI
TAhukah kalian Tumbuhan kantung semar memiliki lubang yang sangat menyeramkan untuk para serangga, meskipun begitu tumbuhan ini memiliki daya tarik yang mempesona luar biasa untuk para serangga dan manusia, sehingga banyak serangga yang terjebak dengan kecantikan tumbuhan kantong semar ini, keunikan pa lagi ya yang terdapat pada tumbuhan ini ?
Tempat
Singgah
Kantong Semar
Di Indonesia banyak sebutan diberikan pada tanaman karnivora ini, ada yang menyebut kantong semar, periuk monyet, kantong beruk, ketakung, sorok raja mantra dan masih banyak lagi.
Tanaman merambat ini hidup di tanah-tanah lembap yang sedikit nutrisi makanan/ miskin hara. Namun ada juga yang menempel pada tanaman inang (epifit). Keindahan tanaman ini dapat dilihat dari Kantongnya yang merupakan ujung daun yang berbentuk kantong dan berfungsi menjadi perangkap serangga atau binatang kecil lainnya
. Perbanyakan tanaman Nepenthes dilakukan melalui stek batang, biji dan memisahkan anakan. Umumnya Nepenthes yang hidup
terrestrial di dataran rendah tumbuh di tempat-tempat yang berair atau dekat sumber air pada substrat yang bersifat asam. Nepenthes juga membutuhkan cahaya matahari intensif dengan panjang siang hari antara 10-12 jam setiap hari sepanjang tahun, dengan suhu udara antara 23-31°C dan kelembaban udara antara 50-70%.
Si Pemakan
Daging
Kantong semar atau dalam bahasa latinnya Nepenthes sp (dalam bahasa Inggris disebut Tropical pitcher plant) adalah Genus tanaman yang termasuk dalam famili monotipik. Tanaman yang terdiri atas sedikitnya 103 spesies ini mempunyai keunikan karena hampir seluruhnya merupakan tanaman karnivora, pemakan daging. Selain karnivora juga memiliki keunikan pada bentuk, ukuran, dan corak warna kantongnya. Karenanya tidak sedikit orang yang memeliharanya. Namun keberadaan Kantong semar (Nepenthes) di habitat aslinya justru terancam kepunahan. Bahkan juni 2009 silam, LIPI mengumumkan beberapa spesies Kantong semar (untuk menghindari perburuan, nama spesiesnya dirahasiakan) sebagai tanaman paling langka di Indonesia.
Kantung Semar tumbuh tersebar mulai dari Australian bagian utara, Asia Tenggara, hingga Cina bagian selatan. Selain itu Nepenthes sp juga terdapat di Madagaskar, Kaledonia Baru, India dan Sri Lanka. Indonesia sendiri merupakan negara yang memiliki ragam spesies terbanyak. Sedikitnya terdapat 64 spesies Kantong semar di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 32 jenis terdapat di Borneo (Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam), 29 spesies terdapat di Pulau Sumatera, 10 jenis di Pulau Sulawesi, 9 jenis di Papua, 4 jenis di Maluku dan 2 jenis di Jawa.
Di Indonesia, sebutan Kantong semar berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya. Beberapa nama daerah untu Kantong semar antara lain (teman-teman dari daerah lain bisa menambahkan):
Bibir Lubang
Penipu
Sewaktu daun masih muda, Kantong pemangsa pada Nepenthes tertutup. Lantas, membuka ketika sudah dewasa. Namun bukan berarti kantung flora karnivora ini menutup sewaktu masih muda saja. Ia menutup diri ketika sedang mengganyang mangsa. Tujuannya supaya proses pencernaan berjalan lancar dan tidak diganggu kawanan musuh yang siap merebut makanan yang sudah ia peroleh.
Bibir lubang kantung dilengkapi dengan alat penipu. Organ itu berwarna merah serta mampu menebarkan aroma manis. Warna
bibir Kantong Semar yang merona serta beraroma manis itu akan memikat dan membuat lengah calon mangsa. Binatang yang terpikat akan tergelincir masuk ke dalam kantung antara yang licin. Cairan asam (enzim proteolase) yang berada dalam kantung tengah lalu mencerna tubuh mangsa itu. Tubuh mangsa naas itu kemudian diolah menjadi garam Posphat dan nitrat yang kemudian diserap oleh kantong Semar.
Tidak semua jenis Kantong Semar memiliki mangsa favorit yang sama. Semut adalah menu kesukaan bagi Nepenthes mirabilis namun ada juga yang menyukai rayap seperti N. albomarginata. Ada pula species katung semar yang “vegetarian” alias tak suka menyantap daging tetapi melalap guguran dedaunan dari tumbuhan yang berada di atasnya (Nepenthes ampullaria). Bahkan ada Kantung Semar yang menyukai kotoran burung (Nepenthes lowii).
Trik Memperbanyak
Kantung semar
Umumnya, budidaya nepenthes dilakukan di greenhouse oleh para penangkar. Namun jika mau, Anda bisa mencobanya di rumah, asal tahu trik-triknya. Nepenthes yang mudah dibudidayakan adalah N. alata, N. ventricosa, N. khasiana, dan N. sanguinea. Keempatnya adalah jenis nepenthes dataran tinggi. Sedangkan untuk kantong semar dataran rendah, jenis yang relatif paling mudah dibudidayakan adalah N. rafflesiana, N.bicalcarata, N.mirabilis, dan N.hirsuta.
Tanaman nepenthes bisa diperbanyak dengan menggunakan berbagai cara. Yang pertama dengan menggunakan biji. Biji didapat dengan cara menyerbuki bunga betina dengan serbuk sari bunga jantan. Penyemaian biji dilakukan pada media sphagnum moss yang dilembabkan. Kelembaban harus dijaga dengan seksama agar tidak terlalu kering atau terlalu lembab sehingga terinfeksi oleh cendawan. Untuk memperbaiki kualitas aerasi dan mencegah kelembaban, campur sphagnum moss dengan pakis anggrek atau perlite (komposisi 1:1). Biji akan berkecambah maksimal sampai dua bulan dan butuh waktu 3-4 tahun untuk mencapai ukuran dewasa. Selain karena lama, metode ini kurang populer karena kualitas biji nepenthes umumnya cepat menurun segera setelah dipanen.
Untuk metode stek, media yang bisa digunakan adalah sphagnum moss atau moss hijau untuk merangkai bunga. Media ini bagus karena bisa mengikat air dalam jumlah banyak. Stek dilakukan dengan cara memotong batang tanaman dewasa yang telah memanjang, dapat berupa pucuk atau bagian batang lain yang masih berwarna hijau. Bahan stek dapat berupa stek satu mata hingga lebih dari lima mata tunas. Ingat, untuk meletakkan stek-stek ini di lokasi yang ternaungi tetapi tetap mendapat sinar matahari. Anda bisa menggunakan paranet untuk mengatur jumlah sinar yang masuk. Dengan metode ini, batang stek akan mulai berakar setelah 1-2 bulan, dan mencapai ukuran dewasa setelah 6 bulan. Umumnya, nepenthes tidak memerlukan hormon tambahan untuk merangsang perakaran. Namun pada beberapa spesies, hormon dapat membantu mempercepat perakaran. Kelebihan hormon dapat menyebabkan stek menjadi busuk.
Pemisahan anakan juga dapat dilakukan untuk memperbanyak nepenthes. Nepenthes umumnya mengeluarkan anakan setelah tanaman cukup dewasa. Anakan dipisah dari induknya jika telah memiliki akar sendiri.
Nepenthes juga bisa diperbanyak dengan cara mencangkok. Proses pencangkokannya sama seperti cara mencangkok tanaman berkayu lainnya. Selain itu, nepenthes juga bisa diperbanyak dengan cara "merunduk". Caranya adalah dengan menimbun sulur nepenthes yang memanjang dengan media tanam. Bagian yang ditimbun adalah bagian ruas-ruas batang yang berpotensi menghasilkan akar. Lama kelamaan, bagian ini akan berakar dan nepenthes hasil rundukan siap dipisahkan dari induknya.
Kultur jaringan, adalah metode yang paling umum dipakai saat ini, khususnya oleh penangkar yang memiliki nursery. Alasannya, caranya terhitung mudah, waktu produksi yang lebih singkat, dan resiko kegagalan yang relatif lebih kecil. Produksi yang tergolong "massal" ini bisa menekan harga jual nepenthes. Karenanya, cara ini juga mengurangi pengambilan ktarantong semar langsung dari alam bebas untuk dijual.
Populasi tanaman kantung semar mendekati kepunahan, oleh karena itu kita sebagai penerus harus bisa melestarikan tanaman kantung semar ini, oleh sebab itu pembalakan liar terhadap tanaman liar harus segera di hentikan dan melestarikan tanamn kantung semar ini hingga tahun tahun selanjutnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar